Artikel ini merupakan sebuah tulisan
milik Echi, Seorang wanita kelahiran makassar, yang saya reuploadkan di
AneukShare, dimana, saya ingin sekali sebisa mungkin berdakwah,
seminimalnya adalah menyampaikan da’wah, walaupun hanya 1 ayat.
Langsung saja ke tulisan karya Echi ini.
Saya (Echi) seorang wanita yang sering menggunakan kendaraan umum untuk
berpergian. Kadang saya mengalami lelaki yang dengan sengaja
menjatuhkan tubuhnya ke saya sewaktu supir rem mendadak atau ada jalanan
berlubang. Atau lelaki yang sengaja mencolek tubuh saya ketika saya
lewat didepannya. Alhamdulillah setelah saya berjilbab lelaki itu mulai
segan kepada saya dan tidak melakukan hal itu lagi. Disitu saya
menyadari benar betapa pentingnya menutup aurat karena lelaki akan segan
melakukan “pelecehan” terhadap kita, mereka akan lebih menghargai dan
bersikap lebih sopan terhadap kita.
Seorang wanita akan lebih bisa dihargai
oleh kaum pria jika menutup auratnya, dengan menutup aurat dapat
menghindarkan kaum wanita dari pandangan “nakal”kaum lelaki. Seorang
lelaki normal pasti akan tertarik dengan wanita yang memamerkan
keindahan tubuhnya, awalnya mereka akan sekedar memandang , bagi yang
tidak kuat iman, akan ada perasaan ingin menyentuh wanita tersebut.
(KLIK GAMBAR UNTUK MEMPERBESAR)
Hal
ini bisa saya rasakan sendiri sebagai seorang wanita. Sewaktu saya
masih “memamerkan bentuk tubuh saya”, saya sering “dilecehkan” oleh kaum
pria, kadang mereka dengan sengaja mencolek dan meraba. Mungkin kita
harus mafhum dengan keadaan tersebut karena kita sebagai wanita juga tak
dapat menjaga diri kita sendiri dari pandangan lelaki.
Allah SWT dalam surat Al Ahzab (59)
berfirman : Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak
perempuanmu dan Ister-isteri orang mu’min : “Hendaklah mereka megulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka
lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Dalam ayat tersebut Allah SWT
mengharuskan wanita berjilbab karena untuk menjaga kehormatan wanita itu
sendiri. Betapa indahnya jika keindahan tubuh yang wanita miliki hanya
diperuntukkan untuk suami tercinta, hanya sang suami yang dapat melihat
dan menyentuhnya.
Setiap rumah tangga yang memiliki istri
sholeha di dalamnya akan menjadi rumah tangga yang tenteram dan damai
karena sang istri mampu menjaga kehormatan suaminya dengan tidak
membiarkan lelaki lain untuk mendekatinya. Wanita yang sering memamerkan
tubuhnya akan mengundang kaum pria untuk mendekatinya, dan mengajaknya
berkenalan. Hal-hal tersebut yang kadang menyebabkan terjadinya
perselingkuhan.
Berikut adalah gambar jilbab yang tidak sesuai dengan syariah
Imam Ali as berkata:
“Saya dan Fathimah menghadap Rasulullah saw dan kami melihat beliau dalam keadaan menangis tersedu-sedu dan kami berkata kepada beliau: “Demi ayah dan ibuku sebagai jaminanmu, apa yang membuat anda menangis tersedu-sedu?”
Rasulullah bersabda:
“wahai Ali pada malam mi’raj ketika aku pergi ke langit ,aku melihat wanita–wanita umatku dalam azab dan siksa yang sangat pedih sehingga aku tidak mengenali mereka. Oleh karena itu, sejak aku melihat pedihnya azab dan siksa mereka, aku menangis.
Kemudian beliau bersabda:
- Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
Rasulullah saw bersabda:
“Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.”
Sepenggal
cerita Ali as diatas dari 11 sabda Rosullullah mengenai wanita yang
masuk neraka nererangkan dengan jelas bahwasanya seorang wanita akan
masuk neraka jika tidak menutupi rambutnya atau memakai
jilbab(Hijab) Mungkin Kaum wanita sekarang menyangka bahwa tidak memakai
jilbab adalah dosa kecil,bahkan ada yang bilang lebih baik tak memakai
jelbab dari pada memakai juga tak bisa menjaga kelakuannya”Kaum wanita
menganggap yang terpenting hatinya dan bisa menjaga prilaku dan
mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan.
Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya sbb:
“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”.
Sebagaimana telah diterangkan dimuka,
memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang
digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak
memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka
berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala
shalat, puasa, zakat dan haji mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti:“Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,”. Contoh
segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada
setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran tersebut lalu
meminum susu tersebut, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang
yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau
meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau
menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah
menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab,
yang berbunyi sbb.:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”
Kaum wanita yang tak memakai jilbab
didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas
ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab
berada dalam neraka sebagaimana bunyi hadits Nabi Muhammad SAW diatas,
juda ditegaskan Allah sebagaimana firmanNya di dalam surat Al A’raaf
ayat 36 yang artinya seperti:
“Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”.
Kaum
wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat Allah surat
An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap
perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut diatas
mereka kekal didalam neraka.
Ummat Islam selama ini menyangka tidak
kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad
SAW yang memohon kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari
neraka. Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka yang dalam
hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita yang tak
mau memakai jilbab, tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah, sebab
itulah mereka kekal didalam neraka.
Sekarang kaum wanita yang tak mau
berjilbab, dapat menanyakan kepada hati nurani mereka masing-masing.
Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh
menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai
jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap
dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam
perkataan lain tidak ada perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu
mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di
atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad
SAW nanti di akhirat.
Banyak sekali kaum wanita yang tak
berjilbab sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji,
tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman
kita ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat, kecuali dakwah
menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh
ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan
jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat
Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang
hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan
datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup
mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau
sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan shalat…” dari
hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena
telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab.
Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa
banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka
mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup,
“Semoga menjadi renungan kita bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,”
Kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita akan menunggu hari lusa atau disaat kita sudah tua,,,?”
Ingat satu hal Malaikat maut itu
tidak menunggumu hari lusa besok atau taun depan mungkin satu menit,jam
atau hari esok kita telah dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,”dan kita
benar-benar menjadi orang yang merugi setelah hari itu datang kepada
kita,,”